• +62821 9503 2271
  • info@staisddimangkoso.ac.id

Home Berita ketua stai ddi mangkoso menjadi narasumber seminar nasional oleh fud iain sultan amai gorontalo

Ketua STAI DDI Mangkoso menjadi Narasumber Seminar Nasional oleh FUD IAIN Sultan AMAI Gorontalo

Mangkoso - Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan AMAI Gorontalo gelar kegiatan Seminar Nasional dan Launching and Coaching dengan tema "Save Our Mosque From Radicalism Discourse at Multi Science Discipline" pada Sabtu, (30/7).

Dr. Misbahuddin, M.Th.I. selaku ketua jurusan dan Ketua panitia pada kegiatan ini menjelaskan bahwa tema seminar nasional tersebut terkait dengan deradikalisasi pemahaman al-Qur'an dan hadis. Tentunya tema tersebut didasari oleh munculnya kembali pemahaman dan gerakan radikalis di tengah masyarakat yang notabene hal itu merupakan akar dari aksi terorisme dan ekstrimisme.

"Awal dari tindakan terorisme dan ekstrim itu adalah radikalisme, namun kita tidak menyadari hal tersebut. Karena kita tidak pernah membayangkannya, padahal segala tindak aksi mengerikan berawal dari paham radikal yang tersebar." Tuturnya.

Dalam sesi Seminar Nasional ini, menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Irfan Idris selaku Direktur Deradikalisasi BNPT (Jakarta), Misbahuddin selaku ketua jurusan Ilmu Hadis (Gorontalo), Abdul Rahman Sakka (Makassar), Muhammad Agus (Mangkoso), dan Muhiddin Bakry (Parepare). Sementara itu, Muhammad Sabiq (Unhas) dan Noufal Ilma (UIN Alauddin) mengisi sesi Launching and Coaching.  

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo melalui zoom meeting, turut hadir Rektor IAIN Pare Pare, serta civitas akademik FUD, dan sebagian mahasiswa pun hadir secara tatap muka.

Zulkarnain selaku rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, menyampaikan rasa terima kasih kepada Jurusan Ilmu Hadis yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wasilah terhindarnya masyarakat dari paham-paham dan tindakan radikal.

"Rasa terima kasih saya ucapkan kepada Jurusan Ilmu Hadis, yang sudah merancang kegiatan ini. Karena kegiatan seperti ini bisa membuat kita lebih sadar terhadap hadirnya paham radikalisme, sehingga bisa mencegah kita terpapar radikalisme." Ucapnya.

Selain itu, Muhammad Agus sebagai salah satu Narasumber yang juga selaku ketua STAI DDI Mangkoso memaparkan bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam beragama, yaitu fahmunnash (pemahaman terhadap dalil agama) dan tathbiqunnash (penerapan dalil agama). Sebab dalam kondisi-kondisi tertentu terkadang apa yang dipahami dari teks tidak selamanya itu yang mesti diterapkan di tengah masyarakat. Sebab penerapan dalil agama sedikit banyaknya mesti melihat dan mempertimbangkan kondisi masyarakat.

"Ilmu itu ada tiga, yaitu ilmu langit, ilmu bumi, dan ilmu menerapkan langit di bumi. Ilmu langit berupa dalil agama, ilmu bumi berupa kondisi masyarakat, sedangkan ilmu yang ketiga adalah kepiawaian dalam menyesuaikan dalil agama dengan kondisi masyarakat yang dihadapi". Paparnya.

Bahkan ia pun menambahkan bahwa kesalahan pemahaman dan tindakan yang sering muncul di tengah masyarakat, bisa jadi disebabkan oleh salah satu dari dua kemungkinan, yaitu kurang baca dan atau salah baca. Sehingga ini memberi isyarat bahwa termasuk cara untuk menyelamatkan umat dari pemahaman dan gerakan radikal adalah perlu menumbuhkan semangat membaca dan keterbukaan untuk menerima khilafiyah atau perbedaan pendapat di antara ulama.

Kegiatan seminar nasional ini merupakan bentuk kolaborasi dari 5 perguruan tinggi, yaitu IAIN Gorontalo, Unhas Makassar, UIN Alauddin Makassar, IAIN Parepare dan STAI DDI Mangkoso.

seminar  nasional

seminar nasional